BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Krisis
multidimensi tahun 1997 di Indonesia bukan sekedar sebuah ancaman bagi
kelangsungan hidup bisnis, melainkan juga peluang untuk terus tumbuh dan
berkembang terutama bagi kalangan usaha perbankan. Namun, salah satu
perusahaan, Bank Central Asia (BCA), berhasil melalui krisis itu. Bahkan
perusahaan itu pulih dari krisis dengan cepat, dan kemudian menjadikan krisis
itu sebagai peluang untuk terus tumbuh dan berkembang. Bahkan, bila dalam
periode 1997-1999 terdapat bank-bank yang memiliki peluang untuk tetap tumbuh
dan berkembang, mereka ini adalah kelompok bank yang sebelum munculnya krisis
bersikap pasif dalam aktivitas perbankan sehingga mereka tidak harus menghadapi
beban non-performing loans atau
negative spread yang besar. Ini berbeda dengan BCA yang relative tidak
terbebani dengan non-performing loans dan negative spread meski sebelum masa
krisis bukan merupakan bank yang pasif dalam perbankan Indonesia. Kendati
dikenal sebagai bank paling agresif dalam memperluas bisnisnya sebelum
terjadinya krisis, BCA relative bebas dari beban non-performing loans. Karena
fokus ekspansi BCA sebelum masa krisis adalah mendapatkan jumlah nasabah
sebanyak-banyaknya dengan biaya serendah mungkin dan bukan pada ekspansi kredit
corporate banking sebagaimana umumnya
dilakukan bank-bank nasional. Di samping itu, BCA juga bebas dri persoalaan
negative spread.
Keberhasilannya menjadi bank yang memiliki
jumlah penabung paling banyak, diraih dengan menawarkan bunga simpanan yang
rendah, bahkan yang terendah di antara bank-bank nasional. Sukses yang kini
diraih BCA itu dilandasi atas pemahaman yang kuat jauh-jauh hari sebelumnya
akan peta pasar perbankan Indonesia, suatu sector yang sangat kompotitif di
masa mendatang. Situasi inilah yang mendorong BCA untuk memilih berkonsentrasi
pada suatu sigmen pasar khusus dan kemudian membangun kompetensinya sedemikian
rupa sehingga dapat mengambil tindakan-tindakan yang tepat menghadapi
perkembangan prilaku target pasarnya.
Tahapan
BCA merupakan produk yang superior. Selain kenyataan bahwa tahapan BCA
memberikan layanan yang lebih lengkap dan lebih luas dibandingkan bank-bank
pesaing, Tahapan BCA juga merupakan satu-satunya produk dengan tingkat pangsa
pasar dan mind-share tertinggi untuk kategori produk tabungan di Indonesia.
Bahkan, mind-share-nya sebetulnya paling tinggi..
Besarnya
respon pada layanan kartu debet sekali lagi mendorong divisi consumer banking
BCA untuk mengembangkan layanan cash-backnya, yang disebut tunai BCA (BCA Cash).
Kartu ATM-nya yang sebelumnya mengandalkan pada jaringan ATM-nya sendiri, sejak
pertengahan tahun 1999 menjadi bagian dari Cirrus, jaringan ATM Internasional
untuk penarikan tunai, dan maestro, untuk kartu Debit. Sehingga, kartu ATM BCA
bisa dipakai diseluruh dunia. Berbagai perkembangan pada layanan tahapan BCA,
membuat nama kartu ATM-nya menjadi paspor BCA, yang menunjukan bahwa kartu ini
memungkinkan seorang nasabah melakukan berbagi macam transaksi untuk memenuhi
kebutuhan keuangan jangka pendeknya.
Oleh
karena itu, bagi sebagian orang menimbulkan suatau pertanyaan dibalik semua
kesuksekan yang telah diraih oleh Bank BCA. Sehingga kami tertarik untuk
menulis makalah ini yang bertujuan untuk membahasnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tentang BCA rebutan duit ala
Mochtar Ryadi di atas itu. Maka, masalah pokok yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1.
Langakah stategi apa yang dikembangkan Bank BCA
sehingga Bank tersebut bisa melewati masa krisisnya? Dan diferensiasi apa yang
dilakukan BCA?
2.
Bagaimana Bank BCA mengembangkan bauran pemasaran jasa
yang terdiri dari 4 P yaitu: Product, Price, Promotion dan Place?
3.
Dan bagaimana bauran pemasaran jasa 3 P untuk
perusahaan jasa yaitu ; orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process).
4.
Bagaimana dengan Triangle Marketing Bank BCA?
1.3 Batasan Masalah
Pada
makalah ini penulis akan membatasi masalah agar masalah yang ditulis tidak menjadi
lebih meluas dengan mengangkat permasalahan
tentang keberhasilan Bank BCA melewati krisis di Indonesia dan strategi bauran pemasaran jasa, segmentasi dan difenesiasi Bank BCA.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan
dari penulisan makalah yang berjudul BCA Rebutan Duit Ala Mochtar Ryadi ini
adalah :
1. Untuk
mengetahui strategi profil Bank BCA
2. Untuk
mengetahui segmentasi Bank BCA
3. Untuk
mengetahui positioning Bank BCA
4. Untuk
mengetahui diferensiasi Bank BCA
5. Untuk
mengetahui lebih jauh penerapan tetang bauran pemasaran jasa Bank BCA
6. Untuk
mengetahui dengan Triangle Marketing Bank BCA
1.5 Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat :
a.
Bagi
perusahaan sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam merancang strategi pemasaran
dan untuk pengembangan pelayanan
jasa perbankan.
b.
Bagi
penulis merupakan sarana pengembangan wawasan serta pengalaman dalam penulisan permasalahan khususnya di bidang
pemasaran jasa perbankan.
c.
Bagi
kalangan akademies dapat dijadikan bahan referensi penulisan makalah yang serupa dan lebih mendalam.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Profil dan Misi Bank BCA
Bank
BCA yang didirikan pada tanggal 21 februari 1957, dan mulai di perhitungkan
kalangan perbankan indonesia setelah di ambil alih oleh pendiri Grup
Salim,Sudono Salim,tahun 1974.saat itu,sudono salim menjagak Mochctar Ryadi
seorang bankir berbakat dengan tanlenta besnis yang supestar yang baru saja
sukses membangun dan mengelola Panin
Indonesia Bank (Bank Panin).
Bank
BCA ini telah menunjukan keberhasilannya dalam menghadapi krisis multidimensi
di Indonesia tahun 1997. Keunggulannya Bank ini dapat ditunjukan dengan bank
yang memiliki jumlah penabung paling banyak, diraih dengan menawarkan bunga
simpanan yang rendah, bahkan yang terendah di antara bank-bank nasional.
Padahal saat itu Indonesia dilanda oleh krisis. Hal ini merupakan suatu
keberhasilan yang sangat luar biasa. Selain itu, Presentasi ini menbawa BCA
menjadi pemain nomor satu dalam mass-market
banking, ia menjadi bank terbesar
kedua di Indonesia dari segi ukuran
setelah Bank Mandiri. Memperlihatkan
bahwa BCA dalam banyak bidang merupakan terbesar (saldo Rp 82 triliun, 8 juta jumlah
penabung, 5 juta pemegang kartu ATM, ATM milik sendiri dengan 2000 ATM, 795
kantor cabang dan point of sale terbesar) pada tahun 1998. Posisinya sebagai pemain terkemuka di mass-market benking Indonesia ini bisa
jadi akan terus berlanjut, karena BCA terus menyempurnakan sistem IT-nya dan
perluasan jaringannya sesuai perkembangan kebutuhan, keinginan, dan harapan
para pelanggannya. Perkembangan paling
mutakhir, misalnya, BCA sekarang memperkenalkan Internet banking dan mobile
banking.
Begitu
banyak keunggulan yang dimiliki oleh Bank BCA menunjukan adanya suatu strategi yang sangat jitu,
khususnya dalam bauran pemasaran, sehingga selagi perusahaan perbankan yang
lain sedang diterpa krisis, BCA mampu bertahan bahkan melewati krisis tersebut
dan mampu meningkatkan pelayanan perbankannya.
Adapun
misi Bank BCA sebagai berikut:
1. Membangun
institusi yang kuat dibidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi
nasabah bisnis dan perorangan
2. Memahami
beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi
tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah
3. Meningkatkan
nilai francais dan nilai steakholder BCA.
2.2 Segementasi Pasar Bank BCA
Semua
perusahaan jasa tentunya pasti mempunyai sebuah pertanyaan seperti “ pelanggan
seperti apakah yang harus dicari untuk menjadi target/sasaran dari jasa yang
akan perusahaan itu tawarkan?”. Tentunya perusahaan itu sudah menentukannya
terlebih dahulu sebelum usahanya dan pemasarannya dilakukan. Dan salah satu
kunci kesuksesan perusahaan terletak pada proses segmentasi yang merupakan akar
pertanyaan tadi.
Menurut
Rambat Lupiyoadi (2001;58), bahwa segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi
kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau tingkah
laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda.
Dalam
hal ini Bank BCA melakukan segmentasi dengan membidik nasabah yang membutuhkan jasa
perbankan sebagai contoh simpan pinjam. Selain itu juga, BCA melakukan creative destruction dalam rangka
mempertahankan sustainability-nya,
dengan cara memfokuskan diri pada kegiatan funding di mass-market banking dan memilih untuk tidak bergerak agresif dalam
ekspansi kredit di coporate banking. Namun
langkah ini banyak yang menganggap kurang tepat. Karena pada saat itu banyak bank
yang melakukan kegiatan dalam ekspansi kredit di corporate banking dan segmen
ini merupakan kegiatan yang membutuhkan dana besar untuk menyediakan jaringan
yang luas namun juga dalam membangun banking-minded.
Tetapi
berkat keyakinan yang kuat bahwa dalam jangka panjang mass-market banking akan tumbuh sebagai segmen yang menguntungkan,
BCA tidak mau setengah-setengah menggarap sector ini. Ini dapat dilihat dari
langkah BCA membentuk divisi coustemer
banking, yang akan menjadi tulang punggung dari aktivitas-aktivitas mass-market banking BCA. Devinisi ini
kemudian menyusun berbagai perioritas kegiatan yang mencangkup empat aspek
jaringan yang kuat :
1. membangun
teknologi yang kuat
2. membangun produk perbankan yang beroretasi
pada masyarakat luas,
3. membangun
konsep pemasaran dan promosi yang bersifat massal,dan
4. mengembangkan
dan menyempurnakan layanan
dan
hasil segmentasi ini, BCA berhasil untuk melakukannya dan pada saat krisis pun
BCA tidak mengalami goncangan.
2.3 Positioning dan Diferensiasi Bank
BCA
Setelah perusahaan melakukan segmentasi
maka langkah selanjutnya perusahaan melakukan positioning atau memposisikannya
dalam segmen tersebut. Positioning merupakan cakupan rancangan dan penawaran
citra perusahaan agar target pasar mengetahui dan menganggap penting posisi
perusahaan dimata pesaing.
Menurut
Kotler (2001;58), setidaknya ada tiga langkah dalam melakukan positioning
yaitu:
1. Mengenali
keunggulan-keunggulan yang mungkin dapat ditampilkan dalam hubungan dengan
pesaing
2. Memilih
keunggulan-keunggulan yang paling kuat atau menonjol
3. Menyampaikan
keunggulan itu secara efektif kepada target pasar.
Menurut
Rambat Lupiyoadi (2001; 71), contoh keunggulan untuk jasa perbankan adalah :
·
keamanan financial,
·
kenyamanan,
·
cepat dan menyenangkan,
·
tingkat bunga kredit murah,
·
proses kredit yang sederhana,
·
layanan secara pribadi,
·
bimbingan investasi,
·
ketersediaan kredit,
·
tempat parker yang luas,
·
menguntungkan bagi nasabah,
·
pelayanan yang memuaskan,
·
jaringan yang luas dan teknologi yang
modern.
Dengan
penjelasan tadi tentu Bank BCA mempunyai keunggulan atau diferensiasi yang
sangat berbeda pula yaitu diantaranya menawarkan bunga simpanan yang rendah,
bahkan yang terendah di antara bank-bank nasional dan memberikan peluang kepada
para penabungnya untuk mendapatkan hadiah besar dengan melalui Gebyar Tahapan
BCA. Tentu hal ini sangat menarik perhatian bagi para nasabah untuk
meningkatkan jumlah tabungannya dan meningkatkan peminat yang mau menabung di
Bank BCA.
2.4 Startegi Produk Bank BCA
Produk
adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi kebutuhan
maupun keinginan. Menurut Philip Kotler, jasa adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya bisa dikaitkan
atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.
Yang
paling penting diperhatikan dalam desain dan produk jasa Bank adalah atribut
yang menyertai, seperti : sistem, prosedur dan pelayanannya. Desain produk dan
jasa Bank juga memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan ukuran bentuk, dan
kualitas.
Produk
yang ditawarkan oleh BCA adalah pelayanan jasa perbankan. dimana produk jasa
perbankan itu intinya melayani jasa penyimpanan dan peminjaman dana. Sebagai
contoh produk bank BCA adalah tabungan Tahapan BCA, ATM BCA dan paspor BCA
yaitu jaringan ATM Internasional untuk penarikan tunai, dan maestro, untuk
kartu Debit. Sehingga, kartu ATM BCA bisa dipakai diseluruh dunia. Berikut ini adalah daftar produk
perbankan dari BCA yang lebih lengkapnya antara lain :
1.
Produk Simpanan
Tahapan BCA :
·
Tahapan
·
Tahapan Gold
·
Tapres
·
BCA Dollar
·
Giro
·
Deposito Berjangka
2.
Perbankan Elektronik
Kartu Kredit BCA berfitur Flazz
·
ATM BCA
·
Debit BCA
·
Tunai BCA
·
Flazz BCA
·
BCA By Phone
·
Klik BCA
·
m-BCA
·
BCA Platinum
·
BCA MC2 (Warner Bros, Tazmanian Devil)
·
Kartu Kredit BCA Visa Batman
·
Kartu Kredit BCA Visa Platinum
·
Kartu Kredit BCA MasterCard Platinum
·
Kartu Kredit BCA World MasterCard
·
BCA Smartcash
·
BCA Visa Corporate
3.
Produk Kredit Konsumen
·
Kredit Pemilikan Rumah BCA (KPR BCA)
·
Kredit Pemilikan Rumah Xtra (KPR BCA Xtra)
·
Refinancing
·
Kredit Pemilikan Apartemen (KPA BCA)
·
Kredit Kendaraan Bermotor (KKB BCA)
2.5 Startegi Promotion Bank BCA
Kegiatan
promosi pada produk dan jasa Bank pada umumnya dilakukan melalui iklan di media
masa, atau televisi. Konsep kegiatan promosi secara menyeluruh meliputi
advertising, sales promotion, public relation, sales trainning, marketing
research & development.
Kegiatan
bauran pemasaran tentang promosi ini.
Maka, Bank BCA melakukan iklan melaluli televisi dan media lainnya seperti
Koran, dan Majalah. consumer banking BCA
bekerja sama dengan Indosiar mengembangkan program variety show di televisi, yang memungkinkan BCA mendidik para
pelanggannya serta calon pelanggannya tanpa adanya kesan membodohi, karena
dilakukan di sela-sela acara hiburan.
Program edutainment-education and
entertaintment ini diberi nama Gebyar BCA, berjalan rutin setiap minggu
sejak pertengahan tahun 1997 hingga kini.
2.6 Startegi Price Bank BCA
Harga
adalah nilai pertukaran atas manfaat produk (bagi konsumen maupun bagi
produsen) yang umumnya dinyatakan dalam satuan moneter. Pengertian harga dalam
produk dan jasa Bank, berupa kontra prestasi dalam bentuk suku bunga, baik
untuk produk simpanan maupun pinjaman, serta fee untuk jasa-jasa perbankan.
Dalam
hal ini bank BCA menentukan strategi harga dengan harga penetrasi atau penetration pricing yaitu penentuan
harga baru yang relatif murah dengan tujuan memperluas pangsa pasar. Sehingga,
BCA menawarkan bunga simpanan yang rendah, bahkan yang terendah di antara
bank-bank Nasional.
2.7 Startegi Place Bank BCA
Place
atau disebut juga saluran distribusi. Saluran distribusi produk dan jasa Bank,
berupa Kantor Cabang, yang secara langsung menyediakan produk dan jasa yang
ditawarkan. Dengan semakin majunya teknologi, saluran distribusi dapat
dilakukan melalui saluran telekomunikasi seperti telepon dan jaringan internet.
Dalam
kaitan hal ini Bank BCA, membangun kantor pusat, kantor cabang dan boot ATM
yang sudah tersedia di semua kab/kota se-Indonesia. Tentu saja
teknologi dan saluran distribusi melalui mesin ATM sudah didukung oleh
teknologi yang sangat mutakhir yang berfungsi melayani konsumen tanpa harus
datang dan bertatap muka langsung dengan pegawai/bagian front office Bank BCA.
Dan ini merupakan layanan yang sangat memberikan kemudahan bagi nasabahnya.
Pendistribusian
selain menggunakan ATM, BCA juga memperkenalkan internet banking dan mobile
banking dengan tujuan memberikan kemudahan transaksi disetiap saat.
2.8 Startegi Process Bank BCA
Proses
yang dilakukan Bnak BCA meliputi sistem dan prosedur, termasuk persyaratan
ataupun ketentuan yang diberlakukan oleh Bank terhadap produk dan jasa Bank BCA.
Sistem dan prosedur akan merefleksikan penilaian, apakah pelayanan cepat atau
lambat. Pada umumnya nasabah lebih menyenangi proses yang cepat, sehingga BCA
harus melakukan pelayanan yang cepat agar kepuasan dari nasbahnya terpenuhi
sesuai dengan harapannya. walaupun bagi Bank akan menimbulkan risiko yang lebih
tinggi. Penggunaan teknologi yang tepat guna serta kreativitas yang prima
diperlukan, untuk suatu proses yang cepat namun aman seperti halnya ATM, internet banking dan mobile banking
2.9 Startegi People Bank BCA
Yang
menjadi indikasi bisnis bank dengan Startegi People Bank BCA adalah dominannya
unsur personal approach, baik dari jajaran front office, back office sampai
tingkat manajerial. Para pekerja Bank dituntut untuk melayani nasabah secara
optimal. Strategi ini bisa kita lihat dalam strategi pemasarn produk dengan
Triangle Marketing.
Sehingga
dalam hal strategi ini Bank BCA melalui petugas front office atau Customer Servicenya
BCA akan berusaha memberikan penjelasan tentang produk dan jasa Bank BCA secara
terperinci dan akan melayani semaksimal mungkin, sehingga tujuan Bank BCA pun
akan tercapai.
2.10
Startegi
Physical Evidence Bank BCA
Menurut
Rambat Lupiyoadi (2001;58), Bukti fisik atau physical evidence merupakan
lingkungan fisik tempat jasa diciptakan dan langsung berinteraksi dengan
konsumen. Bukti fisik ini ada 2 jenis yaitu:
1. Bukti
penting yaitu merupakan keputusan yang dibuat oleh pemberi jasa mengenai desain
dan tata letak dari gedung, ruangan dll. Sebagai contoh Bank BCA membangun
gedung pusat atau kantor pusat, kantor cabang, booth ATM yang berada digedung itu maupun di tempat lain seperti di
Mall dan gedung-gedung perkantoran lainnya.
2. Bukti
pendukung yaitu merupakan nilai tambah yang bila berdiri sendiri tidak
memberikan nilai apa-apa, jadi hanya sekedar pelengkap saja. Sebagai contoh
lukisan dan bunga-bunga yang diletakan di ruangan tunggu Bank BCA.
2.11
Startegi
Pemasaran Produk dengan Triangle Marketing Bank BCA
Di
dalam memasarkan produk dan jasa Bank, maka Bank berusaha memuaskan nasabahnya,
agar tidak berpaling pada pesaing. Di dalam konsep pemasaran produk dan jasa
perbankan, dikenal istilah Triangle Marketing, yaitu meliputi berbagai kegiatan
pemasaran, yang satu dan lainnya saling berinteraksi secara optimal.
Kegiatan
pemasaran yang saling berinteraksi digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1. Internal
Marketing adalah garis yang menghubungkan antara employee dan Bank BCA. Agar
bisa memasarkan produknya, maka pihak Bank BCA tidak boleh melupakan para
karyawannya, mereka harus diberikan sosialisasi tentang produk dan jasa Bank BCA
apa saja yang dapat dipasarkan kepada nasabah. Dengan demikian para karyawan
dapat memahami semua produk dan jasa yang ditawarkan Bank BCA, dan dapat
membantu memberikan informasi tentang Bank BCA kepada nasabah jika diperlukan.
2. Eksternal
Marketing adalah garis yang menghubungkan antara nasabah dengan Bank. Hubungan
langsung antara nasabah dan Bank pada umumnya melalui petugas front office BCA atau
Customer Service BCA. Disini petugas front office akan berusaha memberikan
penjelasan tentang prosuk dan jasa Bank BCA secara terinci. Berhasil tidaknya
nasabah membeli produk dan jasa bank, akan sangat dipengaruhi dari hasil
pelayanan petugas yang berada di jajaran front office BCA.
3. Interactive
Marketing, adalah garis yang menghubungan antara employee dan customer
(nasabah). Disini employee atau karyawan, harus memahami produk BCA dan jasa
Bank nya, agar dapat ikut serta membantu program pemasaran produk BCA, dan
menjelaskan dengan menarik dan benar bila ada pihak luar atau nasabah yang
ingin mengetahui produk dan jasa Bank BCA. Bayangkan apabila seorang nasabah
ingin mencoba produk dan jasa Bank, dan bertanya pada karyawan yang bekerja di
Bank tersebut, namun karyawan tersebut malah memberikan efek yang negatif,
tentu nasabah tidak akan membeli produk dan jasa Bank di Bank tersebut.
Ketiga konsep
tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat berdiri sendiri, dan saling
terkait antara satu dan lainnya, agar terjadi layanan prima untuk mencapai
tujuan BCA dalam mempertahankan dan menarik para nasabah. Dan ketiga konsep inilah
yang menjadi salah satu faktor keberhasilan Bank BCA.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bank
BCA merupakan bank yang berhasil dalam mengahadapi krisis multidimensi di
Indonesia tahun 1997. Tentunya keberhasilan BCA tidak terlepas dari ancaman,
namun ancaman itu dijadikan sebuah peluang. Sehingga BCA meraih kesuksesnya
dengan meraih prestasi bank nomor satu dalam mass marketing bank, BCA pun menjadi bank terbesar kedua setelah
bank Mandiri dalam segi ukurannya.dan BCA meraih point of salenya terbesar.
Keberhasilannya
dan keunggualannya Bank BCA itu tentu saja dengan mengimplementasikan strategi-strategi
yang sangat tepat, diantaranya dengan adanya diferensiasi yang sangat berbeda
dengan bank-bank lainnya sbagai contoh dengan menawarkan bunga simpanan yang
rendah, bahkan yang terendah di antara bank-bank nasional dan memberikan
peluang kepada para penabungnya untuk mendapatkan hadiah besar dengan melalui
Gebyar Tahapan BCA, dan pasfor BCA dengan menambah beberapa layanan tentu ini
akan memberikan kemudahan bagi para pemegang kartu ATM BCA seperti cirrus dan maestro. Selain itu BCA menciptakan strategi bauran pemasaran jasa perbankan
yang sangat sinergi. Sehingga Bank BCA merupakan bank yang berhasil melewati
krisis itu.
3.2 Saran
Berdasarkan makalah
yang kami buat tentang Bank BCA di atas, maka penulis dapat mengajukan saran sebagai berikut :
a.
Perusahaan jasa perbankan harus terus mendengarkan
dan peduli terhadap konsumen, karena mendengarkan pelanggan atau costomer
adalah salah satu kunci keberhasilan perusahaan.
b.
Bank BCA harus terus berinovasi dan berkreasi
terutama dalam hal pelayan dan terus memberi pelayanan yang prima.
c.
Bank BCA diharapkan terus mengembangkan pelayanan
yang berbasis teknologi dan informasi agar memberikan kemudahan dan kepuasan
yang melebihi harapan konsumnnya.
DAFTAR PUSTAKA
-
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat.
Depok.
-
Ruhiyat, Endang. Modul
Bahan Kuliah Manajemen Pemasaran 2. Universitas Pamulang.
-
Krisna Wijaya. Pemasaran Produk dan Jasa Perbankan. Bahan ceramah dan kuliah pada
Sekolah Staf dan Pimpinan bank (Sespibank). Lppi, Jakarta.
-
………..
contoh kasus, Bank Bca Rebutan
Duit Ala Muchtar Ryadi
0 komentar:
Posting Komentar